Sabtu, 04 Mei 2013

KOHORT



KOHORT
I.  Pengertian
Kohort berasal dari kata cohort yang artinya suatu proses pengamatan prospektif, survey prospektif terhadap suatu subjek maupun objek. Sedangkan pada pemantauan pelayanan kebidanan register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.

II. Tujuan Kohort
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan.

 III. Jenis Kohort
a. Register kohort ibu
Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatar ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi.
Cara mengisi kohort ibu
1)      Diisi nomer urut
2)      Diisi nomer indeks dari famili folder
3)      Diisi nama ibu hamil
4)      Diisi nama suami ibu hamil
5)      Diisi alamat ibu hamil
6)      , 7), 8) Diisi umur ibu hamil yang sebenarnya dengan angka missal umur ibu 23 tahun maka dituliskan pada kolo 7
9), 10), 11), Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dengan angka misalnya 20 minggu diidikan pada kolom 10
12), 13), 14), Diisi jumlah kehamilan yang pernah dialami oleh ibu yang bersangkutan misalnya ibu hamil ke 4 maka diisi pada kolom 13
15)  Diisi tanda (v) bila jarak kehamilan < 2tahun.
16)  Diisi tanda (v) bila jarak kehamilan > 2tahun.
17) Diisikan tanggal ditemukan ibu dengan berat badan <45 kg pada Trimester 3
18)  Diisikan tanda (v) bila tinggi badan ibu <145 cm
19)  Diisikan tanggal ditemukan ibu hamil dengan HB <8gr%
20)  Diisikan tanggal ibu hamil dengan tensi >160/95 mmHg
21) Diisikan tanggal ditemukan ibu hamil dengan risiko oleh NK=Non Kesehatan, K= Kesehatan
23) - 45) Diisi dengan kode berikut
0 = untuk K1
# = untuk K4
* = untuk persalinan
+ = untuk kematian ibu
F1, F2, F3 = untuk pemberian tablet Fe
I = untuk pemberian iodium
A = untuk pemberian vitamin A
T1, T2, TU = untuk pemberian tetanus toxoid
46) Diisi tanda (v) sesuai penolong persalinan
TK = Tenaga Kesehatan
DT = Dukun Terlatih
47) LM = Lahir Mati
48) LH = Lahir Hidup bila BB< 2500 gram
49) LH = Lahir Hidup bila BB> 2500 gram
50) Diisi tanda lidi setiap kali kunjungan, selama masa nifas (diharapkan 2 kali kunjungan).
51) Diisi tanda lidi setiap kali kunjungan, selama masa pasca nifas sampai 2 tahun( diharapkan minimal 4 kali kunjungan selama 1 tahun).
52) Diisi hal lain yang dianggap penting untuk ibu hamil yang bersangkutan, missal ditulis kode I untuk pemberian iodium pada ibu nifas di daerah endemis.
53) Keterangan lainnya

b.      Register kohort bayi
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal.
Cara pengisian kohort bayi
1).Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nomor urut ibu pada register kohort ibu.
2). Disi nomor indeks dari Family Folder
3). sd 7) jelas
8). Diisi angka berat bayi lahir dalam gram
9) - 10) diisi tanggal pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan
11) Diisi A-E1 apabila sampai umur 1 bulan bayi hanya diberi ASI saja (ASI Ekslusif pada bulan pertama).
A-E2 apabila sampai umur 2 bulan bayi hanya diberi ASI saja
A-E3 apabila sampai umur 3 bulan bayi hanya diberi ASI saja
A-E4 apabila sampai umur 4 bulan bayi hanya diberi ASI saja
A-E5 apabila sampai umur 5 bulan bayi hanya diberi ASI saja
A-E6 apabila sampai umur 6 bulan bayi hanya diberi ASI saja
12). sd 23) Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu gizi yaitu : N = naik, T = turun, R = Bawah garis titik¬ – titik (BGT), BGM = Bawah garis merah
24). sd 25) Diisi vitamin A 6 bulan – Vitamin A 12 bulan
26) - 41) Diisi tanggal bayi tersebut mendapat immunisasi
42) Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal.
43)- 46) Diisi penyebab kematian bayi tersebut
47). Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu keterangan.

c.    Register kohort balita
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun
Cara pengisian kohort balita
1). Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuiaikan dengan nomor
      urut ibu pada register kohort ibu
2). Disi nomor indeks dari Family Folder
3). sd 7) jelas
8    : diisi dengan tanda rumput ( √ ) jika memiliki Buku KIA dan tanda (-)  jika
         tidak memiliki Buku KIA
9-68 : Diisi tanggal diperiksa
Diisi  N  jika berat badan naik  sesuai garis pertumbuhan
Diisi  T  jika tidak naik berat badannya, tetap atau kenaikan  berat badannya tidak dapat mengikuti  garis pertumbuhannya.
Diisi  O  jika tidak ditimbang pada bulan lalu
Diisi  B  jika baru pertama kali ditimbang
Diidi    jika berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) nya dibawah minus 2 standar deviasi (-2SD)
Diisi  Ds  jika dilakukan KPSP dan hasilnya sesuai
Diisi  Dm  jika dilakukan  KPSP dan hasilnya meragukan
Diisi  Dp  jika dilakukan  KPSP dan hasilnya penyimpangan
Diisi  A  bila diberi Vit.A pada bulan Februari
Diisi  A  bila diberi Vit.A pada bulan Agustus
Diisi  M  bila balita sakit di MTBS
Diisi  R  bila dirujuk
69  : Diisi   tanggal dan penyebab kematian (Pneumonia, Diare, DBD, Tetanus, Difteri, dll)
70  : Diisi   keterangan baru atau pindah domisili.

Tidak ada komentar: