Selasa, 23 April 2013

ORAL TRUSH



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Berdasarkan lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering terjadi pada bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang sekali terjadi sariawan di gusi. Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua. Tidak pernah berjejer seperti yang terjadi pada orang dewasa.
Ada beberapa jenis sariawan yang kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis apthosa, yaitu sariawan karena trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat gigi sehingga luka atau lecet. Lalu, sariawan oral thrush/moniliasis, yang disebabkan jamur candida albican. Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan virus herpes simplek. Sariawan jenis ini berlokasi di bagian belakang tenggorokan.

B.            Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan oral trush?
2.      Apa saja jenis pada oral trush?
3.      Bagaimana tanda dan gejala dari oral trush?
4.      Bagimana penatalaksanaan dari oral trush?
5.      Apa saja komplikasi dari oral trush

C.            Tujuan
1.        Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan oral trush.
2.        Untuk mengetahui apa saja jenis pada oral trush.
3.        Untuk mengetahui bagaimana tanda dan gejala dari oral trush?
4.        Untuk mengetahui bagimana penatalaksanaan dari oral trush?
5.        Untuk mengetahui apa saja komplikasi dari oral trush




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.            Pengertian
Oral thrush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit, pipi bagian dalam (Wong, 1995,dikutip dari buku asuhan keperawatan ibu dan anak (untuk perawat dan bidan),Nursalam 2005). Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan mengakibatkan perdarahan. Oral thrush ini sering disebut juga dengan oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi.
Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah, dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini ditandai dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan mentah.
Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan.
Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai pada bayi dan anak-anak kecil yang minum susu dengan botol atau dot atau anak kecil yang menghisap dot keripung (fopspean) yang tidak diperhatikan kebersihannya. Misalnya: dot tersebut tidak pernah direbus sehingga bakteri berkembang biak.. Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif.
Oral trush juga dapat diartikan sebagai terinfeksinya membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih dan membentuk plak-plak berkeping di mulut. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal.
Oral thrush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan dan penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta sering terjadi pada pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotic. Oral trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI).
Sebenarnya oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika trush tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan bisa menimbulkan infeksi usus. Juga dapat menyebabkan kesukaran minum (menghisap puting susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan. Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan
Jadi, oral trush adalah kandidiasis membrane mukosa mulut bayi yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan yang membentuk plak-plak berkeping dimulut, ulkus dangkal, demam dan adanya iritasi gastro intestinal.

B.            Jenis-Jenis Oral Thrush 
Ada 3 jenis oraltrush yang kerap menyerang anak, yaitu:        
1. Stomatitis apthosa    
Sariawan ini akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi hingga luka atau lecet. Bila kuman masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka luka menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan dan rasa sakit atau nyeri. Untuk kebaikan si kecil, pilihlah sikat gigi yang lembut dan bersihkan gigi secara benar untuk mengurangi potensi luka.  
2. Oral thrush/moniliasis           
Disebabkan oleh jamur candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan tubuhnya menurun, serta penggunaan obat antibiotik yang berlangsug lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, akan memudahkan jamur candida albican tumbuh melebihi normal.          
3. Stomatitis herpetic    
Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan ditenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh sedang rendah.Sariawan jenis stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa terjadi pada anak-anak, sementara anak balita lebih banyak mengidap sariawan jenis moniliasis.

C.            Etiologi
Kadang-kadang cukup sulit menemukan penyebab yang jelas mengapa bayi anda mengalami thrush, pada beberapa orang memang lebih rentan terhadap infeksi jamur. Jamur tumbuh subur di lingkungan yang hangat, lembab, dan tinggi gula, dan itulah lingkungan di mulut anak anda dan di kulit payudara anda selama menyusui.
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur Candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral trush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur ini adalah jamur yang normalnya hidup pada mulut dan saluran cerna manusia. Apabila jamur ini berkembang lebih banyak dari biasanya maka menimbulkan infeksi jamur.
Jamur Candida albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa oral trush dan diare, sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan sariawan atau oral trush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme lain tertekan. Oral trush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai konsistensi yang lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni esophagus.
Sebagian besar bayi berkontak dengan jamur yang pertama kali saat melalui jalan lahir (ibu dapat memiliki infeksi jamur di kelaminnya tanpa menyadari adanya tanda-tanda infeksi). Penggunaan antibiotik pada saat persalinan dan saat bayi anda lahir dapat memicu terjadinya infeksi jamur. Antibiotik yang diminum ibu dapat melalui ASI dan membunuh bakteri-bakteri baik yang menjaga keseimbangan flora normal tubuh, sehingga saat bakteri baik ini terbunuh oleh antibiotik, infeksi jamur muncul.
Bayi yang dilahirkan dengan operasi Caesar sering menderita infeksi jamur akibat antibiotik yang diberikan pada ibunya selama operasi. Apabila bayi menderita infeksi jamur maka ia dapat menularkannya kepada anda. Dan berlaku sebaliknya infeksi jamur diputing ibu dapat menginfeksi bayi, dan ini menyebabkan infeksi bergantian. Oleh karena itu sangat penting memperhatikan kesehatan kulit payudara apabila bayi anda mengalami thrush.

D.            Patofisiologi
Jamur candida albicans umumnya memang terdapat di dalam rongga mulut sebagai saprofit sampai terjadi perubahan keseimbangan flora mulut atau perubahan mekanisme pertahanan lokal dan sistemik, yang menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini jamur akan berproliferasi dan menyerang jaringan. Hal ini merupakan infeksi jamur rongga mulut yang paling sering ditemukan

E.            Tanda dan Gejala
Oral trush kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula. Sisa susu yang berupa endapan putih tebal pada lidah bayi dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat.
Oral trush ini juga harus dibedakan dengan stomatitis. Stomatitis  merupakan inflamasi dan ulerasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitis biasanya tidak mau makan atau minum(M. Scharin, 1994:448)
Sebagian besar bayi bergejala, bayi yang lebih besar bisa tidak bergejala. Gejala tersebut yaitu :
1.      Bercak-bercak keputihan didalam bibir dan pipi bagian dalam nampak seperti gumpalan keju dan sulit dilepaskan. Apabila bercak putih terdapat diatas lidah atau tempat yang lain kemungkinan adalah sisa dari susu.
2.      Bayi menangis saat menyusu atau saat menyedot dari botol. Bercak keputihan karena jamur dapat menimbulkan rasa tidak nyaaman, dan nyeri terutama infeksi berat.
3.      Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
4.      Mukosa mulut mengelupas
5.      Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
6.      Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
7.      gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius
8.      Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus
9.      Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel.

F.             Penatalaksanaan
1.             Asuhan anak dengan oral trush   
Pengkajian
a.       Tampak bercak keputihan pada mulut, terutama lidah dan pipi bagian dalam yang sulit dibersihkan.
b.      Anak-anak kadang menolak untuk minum
c.       Pola pembersihan cenderung kurang. Orang tua jarang mencuci tangan bila merawat atau meneteki bayinya. Selain itu, kebersihan botol atau puting ketika menyusui jarang diperhatikan.

2.             Medik /pengobatan         
Perencanaan
a.         Jaga kebersihan bayi dan peralatan yang digunakan.
b.        Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
c.         Ibu yang terinfeksi candida albicans harus diobati untuk mencegah infeksi terulang.
d.        Untuk perawatan mulut bayi, bersihakan lebih dulu dengan jari yang dibungkus kain bersih   yang telah dibasahi dengan larutan garam.
e.         Olesi mulut dengan gentian violet 0,25% atau 1 ml suspensi nistatin.
1)        Cara menyiapkan gentian violet adalah 1 bagian gentian violet 1% ditambah 3 bagian akuades. Misalnya 10 ml gentian violet 1% ditambah 30 ml akuades.
2)        Cara menyiapkan suspensi nistatin adalah 2 tablet nistatin (500.000 unit) disuspensi dalam 10 ml gliserin.
f.         Berikan mycostatin(oral mycoststin) 4x sehari atau tiap 6 jam sebanyak 1 cc selama 1 minggu atau sampai menghilang.
Pada saat menyusui gentian violet dapat mewarnai kulit putting susu, hal ini normal dan tidak apa-apa. Gentian violet dapat dioleskan dua kali sehari dan tidak lebih dari tiga hari. Bersihkan juga semua perlengkapan menyusu bayi dari mulai botol susu, pompa ASI, atau  feeding cup sehingga infeksi jamur tidak bolak-balik menular. Anda dapat mengkonsumsi yoghurt untuk meningkatkan bakteri baik yang anda miliki. Apabila infeksi jamur pada payudara terasa sangat nyeri dan tidak mampu untuk menyusui, berikan bayi anda asi perah selama menunggu perbaikan.

3.             Keperawatan
a.         Masalah dari oral trush pada bayi adalah bayi akan sukar minum dan risiko terjadi diare. Upaya agar oral trush tidak terjadi pada bayi adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
b.        Apabila di bangsal bayi rumah sakit, botol dan dot dapat disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya setiap bayi menggunakan dot satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai seduh dengan air mendidih.
c.         Bayi lebih baik jangan diberikan dot kempong karena selain dapat menyebabkan oral trush juga dapat mempengaruhi bentuk rahang.Jika bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral trush jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut.
d.        Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila oral trush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.Oral trush dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan mulut dan sering-seringlah minum apalagi sehabis makan.

4.             Penatalaksanaan dalam kebidanan
Upaya agar oral thrush tidak terjadi pada bayi adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
Apabila di bangsal bayi rumah sakit, botol dan dot dapat disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya setiap bayi menggunakan dot satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai seduh dengan air mendidih.
Bayi lebih baik jangan diberikan dot kempong karena selain dapat menyebabkan oral thrush juga dapat mempengaruhi bentuk rahang.Jika bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut.
Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.

G.           Diagnosa
Diagnosa oral trush dapat ditegakkan minimal dengan adanya 3 – 4 dari tanda dan gejala yang spesifik, yaitu :
1.           Gejala trush berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius.
2.           Lidah berwarna kemerah-merahan.
3.           Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
4.           Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
5.           Pada pemeriksaan laborat terdeteksi bakteri Candidiasis Albican.

H.           Pencegahan
Sebelum mengalami oral candidiasis lebih baik kita mencegahnya. Hal ini disebakan oral candidiasis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam mulut, rasa nyeri di bagian mukosa mulut, lidah, dan tenggorokan, serta adanya burning sensation di mulut. 
Pencegahan oral candidiasis dapat dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu sebagai berikut: (1).Memelihara kesehatan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, berkumur dengan antiseptic mouthwash (seperti Listerine atau Vardesol), berkumur dengan 3% larutan hidrogen peroksida setelah menyikat gigi. (2). Mengonsumsi makanan yang baik dengan mengurangi atau menghindari gula karena merupakan makanan bagi Candida, mengurangi dan menghindari alkohol karena alkohol mengubah gula dan mempercepat pertumbuhan Candida, mengonsumsi banyak bawang putih karena merupakan anti jamur alami, mengonsumsi susu atau yoghurt yang mengandung bakteri Acidophilus karena membantu menjaga keseimbangan tubuh dan melawan mikroorganisme pengganggu seperti Candida.

I.              Komplikasi
Apabila oral thrush tidak segera ditangani atau diobati maka akan menebabkan kesukaran minum(menghisap puting susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan.Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan infeksi usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare.
Diare juga dapat terjadi apabila masukan susu kurang pada waktu yang lama.


BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
1.      oral trush adalah kandidiasis membrane mukosa mulut bayi yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan yang membentuk plak-plak berkeping dimulut, ulkus dangkal, demam dan adanya iritasi gastro intestinal.
2.      Ada 3 jenis oraltrush yang kerap menyerang anak, yaitu:
a.         Stomatitis apthosa    
b.        Oral thrush/moniliasis
c.         Stomatitis herpetic
3.      Sebagian besar bayi bergejala, bayi yang lebih besar bisa tidak bergejala. Gejala tersebut yaitu :
a.       Bercak-bercak keputihan didalam bibir dan pipi bagian dalam nampak seperti gumpalan keju dan sulit dilepaskan. Apabila bercak putih terdapat diatas lidah atau tempat yang lain kemungkinan adalah sisa dari susu.
b.      Bayi menangis saat menyusu atau saat menyedot dari botol. Bercak keputihan karena jamur dapat menimbulkan rasa tidak nyaaman, dan nyeri terutama infeksi berat.
c.       Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
d.      Mukosa mulut mengelupas
e.       Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
f.       Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
g.      gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius
h.      Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus
i.        Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel.
4.      Upaya agar oral thrush tidak terjadi pada bayi adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
Apabila di bangsal bayi rumah sakit, botol dan dot dapat disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya setiap bayi menggunakan dot satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai seduh dengan air mendidih.
Bayi lebih baik jangan diberikan dot kempong karena selain dapat menyebabkan oral thrush juga dapat mempengaruhi bentuk rahang.Jika bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut.
Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.
5.      Apabila oral thrush tidak segera ditangani atau diobati maka akan menebabkan kesukaran minum(menghisap puting susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan.Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan infeksi usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare. Diare juga dapat terjadi apabila masukan susu kurang pada waktu yang lama.

B.            Saran
1.        Kepada klien agar lebih mengetahui tentang oral trush baik pengertian maupun gejalanya, sehingga apabila dijumpai tanda gejala oral trush tersebut maka klien segera ke tempat pelayanan kesehatan.
2.        Kepada tenaga kesehatan terutama bidan agar dapat memberi penanganan segara bila menemui kasus oral trush, sehingga tidak terjadi komplikasi yang berlanjut.
3.        Kepada pembaca agar memahami apa itu oral trush dan pencegahan yang dapat di lakukan, sehingga pembaca dapat menerapkan prinsip preventif sebelum kuratif.






DAFTAR PUSTAKA

Sudarti.2010.  Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika
Muslihatun, Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya
Sudarti dan Fauziah, Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika
https://en.wikipedia.org/wiki/Oral_candidiasis diakses pada tanggal 22 April 2012 pukul 22.35 WIB











Tidak ada komentar: