BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagian
besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat
mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan
terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan
tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Berdasarkan
lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering terjadi
pada bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang sekali
terjadi sariawan di gusi. Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua. Tidak
pernah berjejer seperti yang terjadi pada orang dewasa.
Ada
beberapa jenis sariawan yang kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis
apthosa, yaitu sariawan karena trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat
gigi sehingga luka atau lecet. Lalu, sariawan oral thrush/moniliasis, yang
disebabkan jamur candida albican. Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di
lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan virus herpes simplek.
Sariawan jenis ini berlokasi di bagian belakang tenggorokan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan oral trush?
2. Apa
saja jenis pada oral trush?
3. Bagaimana
tanda dan gejala dari oral trush?
4. Bagimana
penatalaksanaan dari oral trush?
5. Apa
saja komplikasi dari oral trush
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa
yang dimaksud dengan oral trush.
2.
Untuk mengetahui apa
saja jenis pada oral trush.
3.
Untuk mengetahui
bagaimana tanda dan gejala dari oral trush?
4.
Untuk mengetahui
bagimana penatalaksanaan dari oral trush?
5.
Untuk mengetahui apa
saja komplikasi dari oral trush
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Oral thrush adalah adanya bercak putih pada lidah,
langit – langit, pipi bagian dalam (Wong, 1995,dikutip dari buku asuhan
keperawatan ibu dan anak (untuk perawat dan bidan),Nursalam 2005). Bercak
tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan
mengakibatkan perdarahan. Oral thrush ini sering disebut juga dengan oral
candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi.
Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya
mukosa dan lidah, dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit
ini ditandai dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan susu
yang dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan mentah.
Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu
dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang
sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu
infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa
merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan.
Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada
bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai pada bayi dan anak-anak kecil yang minum susu dengan botol atau dot atau anak kecil yang menghisap dot
keripung (fopspean) yang tidak diperhatikan kebersihannya. Misalnya: dot
tersebut tidak pernah direbus sehingga bakteri berkembang biak..
Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada
bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif.
Oral trush juga dapat diartikan sebagai
terinfeksinya membrane mukosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai
dengan munculnya bercak-bercak putih dan membentuk plak-plak berkeping di
mulut. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal.
Oral thrush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah
persalinan dan penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah,
individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah,
serta sering terjadi pada pasien yang telah menjalani pengobatan dengan
antibiotic. Oral trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama
pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI).
Sebenarnya oral trush bisa sembuh sendiri seperti
sariawan herpetik. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika
trush tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke
seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan
terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah dan
bisa menimbulkan infeksi usus. Juga dapat menyebabkan kesukaran minum
(menghisap puting susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan
makanan. Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat
tertelan
Jadi, oral trush adalah kandidiasis membrane mukosa mulut bayi yang
ditandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan yang membentuk plak-plak
berkeping dimulut, ulkus dangkal, demam dan adanya iritasi gastro intestinal.
B.
Jenis-Jenis Oral Thrush
Ada 3 jenis oraltrush yang kerap menyerang anak, yaitu:
1. Stomatitis apthosa
Sariawan ini akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi hingga luka atau lecet. Bila kuman masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka luka menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan dan rasa sakit atau nyeri. Untuk kebaikan si kecil, pilihlah sikat gigi yang lembut dan bersihkan gigi secara benar untuk mengurangi potensi luka.
2. Oral thrush/moniliasis
Disebabkan oleh jamur candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan tubuhnya menurun, serta penggunaan obat antibiotik yang berlangsug lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, akan memudahkan jamur candida albican tumbuh melebihi normal.
3. Stomatitis herpetic
Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan ditenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh sedang rendah.Sariawan jenis stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa terjadi pada anak-anak, sementara anak balita lebih banyak mengidap sariawan jenis moniliasis.
Ada 3 jenis oraltrush yang kerap menyerang anak, yaitu:
1. Stomatitis apthosa
Sariawan ini akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi hingga luka atau lecet. Bila kuman masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka luka menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan dan rasa sakit atau nyeri. Untuk kebaikan si kecil, pilihlah sikat gigi yang lembut dan bersihkan gigi secara benar untuk mengurangi potensi luka.
2. Oral thrush/moniliasis
Disebabkan oleh jamur candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan tubuhnya menurun, serta penggunaan obat antibiotik yang berlangsug lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, akan memudahkan jamur candida albican tumbuh melebihi normal.
3. Stomatitis herpetic
Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan ditenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh sedang rendah.Sariawan jenis stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa terjadi pada anak-anak, sementara anak balita lebih banyak mengidap sariawan jenis moniliasis.
C.
Etiologi
Kadang-kadang
cukup sulit menemukan penyebab yang jelas mengapa bayi anda mengalami thrush,
pada beberapa orang memang lebih rentan terhadap infeksi jamur. Jamur tumbuh
subur di lingkungan yang hangat, lembab, dan tinggi gula, dan itulah lingkungan
di mulut anak anda dan di kulit payudara anda selama menyusui.
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur
Candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama
persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting
susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral trush pada bayi
terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur ini adalah jamur yang normalnya
hidup pada mulut dan saluran cerna manusia. Apabila jamur ini berkembang lebih
banyak dari biasanya maka menimbulkan infeksi jamur.
Jamur Candida albicans bersifat saprofit sehingga
jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna antibiotika yang lama dapat
terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa
oral trush dan diare, sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia
dibawah 1 tahun akan mengakibatkan sariawan atau oral trush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap hampir semua
antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme
lain tertekan. Oral trush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut
karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai
konsistensi yang lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi
daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat
dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya
kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat
imunologi, dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni
esophagus.
Sebagian
besar bayi berkontak dengan jamur yang pertama kali saat melalui jalan lahir
(ibu dapat memiliki infeksi jamur di kelaminnya tanpa menyadari adanya
tanda-tanda infeksi). Penggunaan antibiotik pada saat persalinan dan saat bayi
anda lahir dapat memicu terjadinya infeksi jamur. Antibiotik yang diminum ibu
dapat melalui ASI dan membunuh bakteri-bakteri baik yang menjaga keseimbangan
flora normal tubuh, sehingga saat bakteri baik ini terbunuh oleh antibiotik,
infeksi jamur muncul.
Bayi yang dilahirkan dengan operasi Caesar sering
menderita infeksi jamur akibat antibiotik yang diberikan pada ibunya selama
operasi. Apabila bayi menderita infeksi jamur maka ia dapat menularkannya
kepada anda. Dan berlaku sebaliknya infeksi jamur diputing ibu dapat menginfeksi
bayi, dan ini menyebabkan infeksi bergantian. Oleh karena itu sangat penting
memperhatikan kesehatan kulit payudara apabila bayi anda mengalami thrush.
D.
Patofisiologi
Jamur candida albicans umumnya memang terdapat di
dalam rongga mulut sebagai saprofit sampai terjadi perubahan keseimbangan flora
mulut atau perubahan mekanisme pertahanan lokal dan sistemik, yang menurunkan
daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini jamur akan berproliferasi dan menyerang
jaringan. Hal ini merupakan infeksi jamur rongga mulut yang paling sering
ditemukan
E.
Tanda dan Gejala
Oral trush kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama
pada bayi yang mendapatkan susu formula. Sisa susu yang berupa endapan putih
tebal pada lidah bayi dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan
air hangat.
Oral trush ini juga harus dibedakan dengan stomatitis.
Stomatitis merupakan inflamasi dan ulerasi pada membran mukosa mulut.
Anak yang mengalami stomatitis biasanya tidak mau makan atau minum(M. Scharin,
1994:448)
Sebagian besar bayi bergejala, bayi
yang lebih besar bisa tidak bergejala. Gejala tersebut yaitu :
1. Bercak-bercak keputihan didalam
bibir dan pipi bagian dalam nampak seperti gumpalan keju dan sulit dilepaskan.
Apabila bercak putih terdapat diatas lidah atau tempat yang lain kemungkinan
adalah sisa dari susu.
2. Bayi menangis saat menyusu atau saat
menyedot dari botol. Bercak keputihan karena jamur dapat menimbulkan rasa tidak
nyaaman, dan nyeri terutama infeksi berat.
3. Bayi kadang-kadang menolak untuk
minum atau menyusu
4. Mukosa mulut mengelupas
5. Lesi multiple (luka-luka banyak)
pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang
melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
6. Bila terjadi kronis maka terjadi
granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang
berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
7. gejala yang muncul adalah suhu badan
meninggi sampai 40 derajat Celcius
8. Tak mau makan atau makan
dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus
9. Bayi banyak mengeluarkan air liur
lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel.
F.
Penatalaksanaan
1.
Asuhan anak dengan oral trush
Pengkajian
Pengkajian
a. Tampak bercak keputihan pada mulut,
terutama lidah dan pipi bagian dalam yang sulit dibersihkan.
b. Anak-anak kadang menolak untuk minum
c. Pola pembersihan cenderung kurang.
Orang tua jarang mencuci tangan bila merawat atau meneteki bayinya. Selain itu,
kebersihan botol atau puting ketika menyusui jarang diperhatikan.
2.
Medik
/pengobatan
Perencanaan
Perencanaan
a.
Jaga kebersihan bayi dan peralatan yang digunakan.
b.
Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
c.
Ibu yang terinfeksi candida albicans harus diobati untuk
mencegah infeksi terulang.
d.
Untuk perawatan mulut bayi, bersihakan lebih dulu dengan
jari yang dibungkus kain bersih yang telah dibasahi dengan larutan
garam.
e.
Olesi mulut dengan gentian violet 0,25% atau 1 ml suspensi
nistatin.
1)
Cara menyiapkan gentian violet adalah 1 bagian gentian
violet 1% ditambah 3 bagian akuades. Misalnya 10 ml gentian violet 1% ditambah
30 ml akuades.
2)
Cara menyiapkan suspensi nistatin adalah 2 tablet nistatin
(500.000 unit) disuspensi dalam 10 ml gliserin.
f.
Berikan mycostatin(oral mycoststin) 4x sehari atau tiap 6
jam sebanyak 1 cc selama 1 minggu atau sampai menghilang.
Pada saat menyusui gentian violet
dapat mewarnai kulit putting susu, hal ini normal dan tidak apa-apa. Gentian
violet dapat dioleskan dua kali sehari dan tidak lebih dari tiga hari. Bersihkan
juga semua perlengkapan menyusu bayi dari mulai botol susu, pompa ASI,
atau feeding cup sehingga infeksi jamur tidak bolak-balik menular.
Anda dapat mengkonsumsi yoghurt untuk meningkatkan bakteri baik yang anda
miliki. Apabila infeksi jamur pada payudara terasa sangat nyeri dan tidak mampu
untuk menyusui, berikan bayi anda asi perah selama menunggu perbaikan.
3.
Keperawatan
a.
Masalah dari oral trush pada bayi adalah bayi akan sukar
minum dan risiko terjadi diare. Upaya agar oral trush tidak terjadi pada bayi
adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air
mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
b.
Apabila di bangsal bayi rumah sakit, botol dan dot dapat
disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya setiap bayi menggunakan dot
satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak memungkinkan atau tidak
cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering,
nanti ketika akan dipakai seduh dengan air mendidih.
c.
Bayi lebih baik jangan diberikan dot kempong karena selain
dapat menyebabkan oral trush juga dapat mempengaruhi bentuk rahang.Jika bayi
menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu
sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu
menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga
dapat menjadi penyebab terjadinya oral trush jika kebetulan ada bakteri di dalam
mulut.
d.
Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika
selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu
yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila oral trush sudah terjadi pada anak
dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan
yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap
habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.Oral trush dapat
dicegah dengan selalu menjaga kebersihan mulut dan sering-seringlah minum
apalagi sehabis makan.
4.
Penatalaksanaan dalam kebidanan
Upaya agar oral thrush tidak terjadi
pada bayi adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan
air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum
dipakai.
Apabila di bangsal bayi rumah sakit,
botol dan dot dapat disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya setiap bayi
menggunakan dot satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak
memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci
bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai seduh dengan air
mendidih.
Bayi lebih baik jangan diberikan dot
kempong karena selain dapat menyebabkan oral thrush juga dapat mempengaruhi
bentuk rahang.Jika bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral
thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu
atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam
mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush jika
kebetulan ada bakteri di dalam mulut.
Untuk menghindari kejadian tersebut,
setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk
membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila oral thrush sudah
terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut
berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya
sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum.
G.
Diagnosa
Diagnosa
oral trush dapat ditegakkan minimal dengan adanya 3 – 4 dari tanda dan gejala
yang spesifik, yaitu :
1.
Gejala trush berupa suhu badan
meninggi hingga 40 derajat Celcius.
2.
Lidah berwarna kemerah-merahan.
3.
Tampak bercak keputihan pada
mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
4.
Lesi multiple (luka-luka
banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu
yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
5.
Pada pemeriksaan laborat
terdeteksi bakteri Candidiasis Albican.
H.
Pencegahan
Sebelum
mengalami oral candidiasis lebih baik kita mencegahnya. Hal ini disebakan oral
candidiasis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam mulut, rasa nyeri di bagian
mukosa mulut, lidah, dan tenggorokan, serta adanya burning sensation di mulut.
Pencegahan
oral candidiasis dapat dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu sebagai
berikut: (1).Memelihara kesehatan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari,
berkumur dengan antiseptic mouthwash (seperti Listerine atau Vardesol),
berkumur dengan 3% larutan hidrogen peroksida setelah menyikat gigi. (2).
Mengonsumsi makanan yang baik dengan mengurangi atau menghindari gula karena
merupakan makanan bagi Candida, mengurangi dan menghindari alkohol karena
alkohol mengubah gula dan mempercepat pertumbuhan Candida, mengonsumsi banyak
bawang putih karena merupakan anti jamur alami, mengonsumsi susu atau yoghurt
yang mengandung bakteri Acidophilus karena membantu menjaga keseimbangan tubuh
dan melawan mikroorganisme pengganggu seperti Candida.
I.
Komplikasi
Apabila oral thrush tidak segera
ditangani atau diobati maka akan menebabkan kesukaran minum(menghisap puting
susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan.Oral thrush
tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan
infeksi usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang
diare.
Diare juga dapat terjadi apabila
masukan susu kurang pada waktu yang lama.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
oral trush adalah kandidiasis
membrane mukosa mulut bayi yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak
keputihan yang membentuk plak-plak berkeping dimulut, ulkus dangkal, demam dan
adanya iritasi gastro intestinal.
2.
Ada 3 jenis oraltrush yang
kerap menyerang anak, yaitu:
a.
Stomatitis apthosa
b.
Oral thrush/moniliasis
c.
Stomatitis herpetic
3. Sebagian besar bayi bergejala, bayi
yang lebih besar bisa tidak bergejala. Gejala tersebut yaitu :
a. Bercak-bercak keputihan didalam
bibir dan pipi bagian dalam nampak seperti gumpalan keju dan sulit dilepaskan.
Apabila bercak putih terdapat diatas lidah atau tempat yang lain kemungkinan
adalah sisa dari susu.
b. Bayi menangis saat menyusu atau saat
menyedot dari botol. Bercak keputihan karena jamur dapat menimbulkan rasa tidak
nyaaman, dan nyeri terutama infeksi berat.
c. Bayi kadang-kadang menolak untuk
minum atau menyusu
d. Mukosa mulut mengelupas
e. Lesi multiple (luka-luka banyak)
pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang
melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
f. Bila terjadi kronis maka terjadi
granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang
berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
g. gejala yang muncul adalah suhu badan
meninggi sampai 40 derajat Celcius
h. Tak mau makan atau makan
dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus
i.
Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya.
Secara psikis, dia akan rewel.
4. Upaya agar
oral thrush tidak terjadi pada bayi adalah mencuci bersih botol dan dot susu,
setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika
botol tahan rebus) sebelum dipakai.
Apabila di
bangsal bayi rumah sakit, botol dan dot dapat disterilkan dengan autoclaff dan
hendaknya setiap bayi menggunakan dot satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi
apabila tidak memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya setelah dipakai
dot dicuci bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai seduh dengan
air mendidih.
Bayi lebih
baik jangan diberikan dot kempong karena selain dapat menyebabkan oral thrush
juga dapat mempengaruhi bentuk rahang.Jika bayi menetek atau menyusu ibunya,
untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu
dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan
dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi
penyebab terjadinya oral thrush jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut.
Untuk
menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2
sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila
oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga
kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi
frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar
sering minum.
5. Apabila oral thrush tidak segera
ditangani atau diobati maka akan menebabkan kesukaran minum(menghisap puting
susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan.Oral thrush
tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan
infeksi usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang
diare. Diare juga dapat terjadi apabila masukan susu kurang pada waktu yang
lama.
B.
Saran
1.
Kepada klien agar lebih mengetahui tentang oral trush baik
pengertian maupun gejalanya, sehingga apabila dijumpai tanda gejala oral trush
tersebut maka klien segera ke tempat pelayanan kesehatan.
2.
Kepada tenaga kesehatan terutama bidan agar dapat memberi
penanganan segara bila menemui kasus oral trush, sehingga tidak terjadi komplikasi
yang berlanjut.
3.
Kepada pembaca agar memahami apa itu oral trush dan
pencegahan yang dapat di lakukan, sehingga pembaca dapat menerapkan prinsip
preventif sebelum kuratif.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarti.2010.
Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika
Muslihatun, Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.
Yogyakarta: Fitramaya
Sudarti dan Fauziah, Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus,
Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika
http://abestiahaninil.wordpress.com/2012/05/07/makalah-asuhan-kebidanan-pada-bayi-dengan-oral-trush/
diakses pada tanggal 22 April 2012 pukul 22.30 WIB
https://en.wikipedia.org/wiki/Oral_candidiasis
diakses pada tanggal 22 April 2012 pukul 22.35 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar